Pasang Iklan Pojok Sulsel

6 Mahasiswa Unhas Terseret Arus 3 Ditemukan Meninggal

Pojoksulsel.com Maros — Insiden tragis terjadi di Sungai Biseang La’boro (Bislab), Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, menimpa enam mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.

Mereka terseret arus sungai saat melakukan survei lokasi untuk kegiatan berkemah pada Kamis sore, 23 Januari 2025.

Peristiwa ini menyebabkan dua mahasiswa meninggal dunia, satu lainnya masih hilang, dan tiga orang berhasil diselamatkan.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maros, Muhammad Nasrul, mengungkapkan bahwa kejadian berlangsung ketika para mahasiswa hendak kembali ke jembatan setelah menyelesaikan survei. Namun, banjir bandang tiba-tiba melanda dan menyeret mereka.

“Air bah tiba-tiba datang saat para korban sedang menyeberangi sungai untuk kembali ke jembatan,” jelas Nasrul kepada wartawan.

Proses evakuasi berlangsung dramatis, melibatkan tim SAR gabungan dari BPBD Maros, Polres Maros, dan masyarakat setempat. Jasad Jean Eclezia (19) dan Resky Rahim (21) ditemukan pada sore hari sejauh 500 meter dari lokasi mereka hanyut. Sementara itu, Syadza (19) ditemukan keesokan harinya, sekitar satu kilometer dari lokasi awal.

“Kami berusaha semaksimal mungkin meskipun arus sungai sangat deras. Kerja sama antara tim SAR dan warga setempat sangat membantu dalam menemukan para korban,” kata Nasrul.

Kapolres Maros, AKBP Douglas Mahendrajaya, memastikan bahwa pencarian akan terus dilakukan hingga semua korban ditemukan.

“Kami telah membagi tim pencarian di beberapa titik strategis sepanjang sungai. Meskipun cuaca kurang mendukung, kami akan melanjutkan pencarian hingga seluruh korban ditemukan,” tegasnya.

Tiga mahasiswa yang selamat, yakni Adiatsyah (20), Aditya Dwi (21), dan Azriel (20), saat ini tengah menjalani pemeriksaan di Mapolsek Bantimurung untuk memberikan keterangan lebih lanjut.

Adiatsyah, salah satu korban selamat, menceritakan detik-detik menegangkan saat arus sungai mulai naik.

“Kami berpegangan tangan untuk melawan derasnya arus, tetapi air semakin tinggi dan beberapa dari kami terseret,” ujarnya dengan wajah penuh duka.

Kapolres Maros menambahkan bahwa tim pencarian akan terus bekerja tanpa henti untuk menemukan korban yang hilang. Selain itu, pihaknya akan melakukan evaluasi lebih lanjut untuk memastikan keamanan lokasi kegiatan ke depannya.

“Ke depan, kami akan bekerja sama dengan pemerintah daerah dan pihak terkait untuk memastikan keamanan lokasi seperti ini. Kami juga mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap potensi banjir bandang, terutama di musim hujan,” kata AKBP Douglas.

Tragedi ini menjadi pengingat pentingnya langkah-langkah antisipatif saat melakukan kegiatan di alam terbuka, terutama di lokasi yang rawan bencana.

Pemerintah daerah dan pihak terkait diharapkan dapat memberikan edukasi tentang mitigasi risiko untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Tragedi di Sungai Bislab ini tidak hanya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban tetapi juga menggugah kesadaran masyarakat tentang pentingnya keselamatan dalam aktivitas di alam liar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tutup
Pasang Iklan Pojok Sulsel