Apa Itu Sesar Kolaka dan Kolaka Timur?
Pojoksulsel.com Kendari – Kehidupan warga Kolaka Timur kembali diguncang oleh gempa bumi.
Kali ini, gempa berkekuatan magnitudo 4,2 menggetarkan wilayah tersebut pada Selasa (24/1/2025) pukul 01.27 WITA.
Gempa ini merupakan salah satu dari rentetan gempa susulan yang terjadi pasca gempa utama berkekuatan magnitudo 4,9 yang mengguncang Kolaka pada Jumat (24/1/2025).
Getaran gempa yang cukup kuat bahkan terasa hingga Kota Kendari, membuat warga panik dan berhamburan keluar rumah.
“Ini goyang semua sampai kayak naik perahu rasanya,” ungkap Gino, warga Kecamatan Tirawuta, Kabupaten Kolaka Timur, saat menceritakan pengalamannya.
Lantas, apa yang menyebabkan gempa beruntun ini terus terjadi?
Jawabannya mengarah pada aktivitas Sesar Kolaka.
Menurut Imanuela Indah Pertiwi, PMG Ahli Madya dari Stasiun Geofisika Kendari, Sesar Kolaka adalah patahan aktif yang membentang dari Teluk Bone hingga wilayah daratan Sulawesi Tenggara.
“Keberadaan Sesar Kolaka ini memanjang dari arah barat laut ke tenggara, melintasi Kabupaten Kolaka, Kolaka Timur, hingga Konawe Selatan,” jelasnya.
Aktivitas Sesar Kolaka inilah yang menjadi pemicu utama terjadinya gempa-gempa di wilayah tersebut.
“Gempa-gempa di sekitar Kolaka sebagian besar dipicu oleh aktivitas Sesar Kolaka,” tambah Indah.
Gempa susulan yang terjadi setelah gempa utama merupakan fenomena alam yang wajar.
“Gempa susulan adalah pelepasan energi yang tersisa dari aktivitas patahan hingga mencapai keseimbangan,” ungkap Indah.
Meskipun kekuatannya lebih kecil dari gempa utama, namun jumlah dan intensitasnya bisa bervariasi.
Selain menimbulkan kepanikan, gempa juga mengakibatkan kerusakan ringan pada beberapa rumah warga.
“Semua peralatan rumah goyang goyang kak, orang-orang rumah takut semua,” ujar Gino menggambarkan situasi saat gempa mengguncang rumahnya.
Wilayah-wilayah yang dilintasi Sesar Kolaka, seperti Kolaka, Kolaka Timur, dan Konawe Selatan, perlu meningkatkan kewaspadaan.
“Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan memahami langkah-langkah mitigasi bencana guna mengurangi risiko,” tegas Indah.
Kejadian gempa beruntun ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana.
“Gempa yang terjadi ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan bencana, terutama di daerah yang berada dekat dengan sesar aktif seperti Sesar Kolaka,” ujar Indah.
BMKG terus memantau aktivitas seismik di wilayah Sulawesi Tenggara.
“BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada,” ujar Indah.
Dalam situasi gempa, masyarakat disarankan untuk segera keluar dari bangunan dan mencari area terbuka yang aman.
Aktivitas Sesar Kolaka yang terus berlangsung membuat wilayah Kolaka dan sekitarnya rentan terhadap gempa bumi.
Dengan memahami risiko dan meningkatkan kesiapsiagaan, kita dapat meminimalisir dampak buruk yang ditimbulkan oleh bencana alam ini.
