Desa Bonto Manai Kelola Limbah Tambak Jadi Pakan, Bumdes Bangun Ternak Bebek Petelur
PANGKEP — Pemerintah Desa Bonto Manai bersama Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) mulai mengembangkan program ketahanan pangan berbasis pemanfaatan limbah tambak. Program ini dirancang untuk memberi nilai tambah ekonomi bagi warga sekaligus menghasilkan Pendapatan Asli Desa (PAD).
Kepala Desa Bonto Manai, Haji Erwin, menyampaikan bahwa pihaknya melihat potensi besar dari tambak seluas kurang lebih 800 hektare yang ada di wilayahnya. Dari tambak tersebut, 95 persen menghasilkan ikan bandeng. Namun, para petambak kerap dihadapkan pada persoalan hama berupa ikan mujair, donti-donti, dan jenis ikan lain yang mengganggu hasil budidaya.
“Melihat kondisi itu, kami beserta Bumdes dan pendamping desa mencoba diskusikan pemanfaatan limbah hama tambak ini untuk dijadikan bahan baku pakan ternak bebek petelur. Sehingga tahun ini kita bangun ternak bebek,” kata Haji Erwin, Kamis (4/9/2025).
Menurutnya, Bumdes akan membeli hama dari masyarakat sehingga terjadi perputaran ekonomi baru. Hama yang semula hanya dibuang kini dapat menjadi sumber penghasilan tambahan bagi petambak. Tahun ini, pihak desa menargetkan pemeliharaan 400 ekor bebek lebih dulu dengan persiapan hingga 500 ekor.
“Harapan kami, masyarakat yang notabene petani tambak bisa mendapat penghasilan tambahan. Yang tadinya hama itu dibuang begitu saja, sekarang bisa dijual ke Bumdes untuk dijadikan pakan bebek,” jelasnya.
Program ini diharapkan mampu mendorong ketahanan pangan lokal sekaligus memperkuat peran Bumdes sebagai penggerak ekonomi desa.





