Direksi PDAM Bantaeng Dikritik Aktivis Aldi Naba, Masalah Air Macet Belum Terselesaikan

Aktivis Bantaeng Aldi Naba kritisi kinerja direksi PDAM Bantaeng.

POJOKSULSEL.com – Polemik soal distribusi air bersih di Kabupaten Bantaeng kembali mencuat setelah aktivis setempat, Aldi Naba, melontarkan kritik keras kepada manajemen PDAM Tirta Eremerasa melalui akun Facebook pribadinya pada Minggu, 17 Agustus 2025.

Dalam tulisannya, ia menyebut masalah air macet yang sudah lama dikeluhkan warga tidak kunjung terselesaikan. Menurutnya, jabatan direktur baru belum menunjukkan dampak nyata bagi perbaikan layanan PDAM.

“Direktur PDAM penjabat baru tapi masalah PDAM (air macet) adalah masalah lama yang belum bisa diatasi oleh penjabat baru, artinya direktur PDAM hampir tidak ada guna selain daripada mendapat balas jasa pilkada,” tulis Aldi.

Kritik itu mendapat perhatian luas karena persoalan air bersih telah menjadi masalah yang cukup panjang di Bantaeng.

Banyak warga mengeluhkan pasokan air yang tidak menentu, bahkan di beberapa wilayah terhenti sama sekali. Kondisi ini membuat masyarakat harus mencari sumber alternatif, termasuk membeli air isi ulang maupun mengambil air dari sumur pribadi, atau di masjid.

Menanggapi sorotan tersebut, Direktur PDAM Bantaeng, Suwardi, merespon melalui akun Facebook pribadinya. Ia mengunggah sebuah gambar disertai narasi yang menegaskan bahwa saat ini tim teknis PDAM sedang bekerja untuk memperbaiki fasilitas utama.

“Tim teknis PDAM saat ini sedang melakukan perbaikan untuk memulihkan fungsi pompa dan menormalkan kembali pasokan air. Bagi pelanggan yang membutuhkan suplai air sementara, silakan mengikuti panduan pada postingan yang disematkan di akun resmi Facebook dan Instagram PDAM Bantaeng. Terima kasih atas perhatian dan pengertian Anda,” demikian unggahan Suwardi.

Pihak PDAM berharap masyarakat bisa bersabar karena upaya perbaikan sedang dilakukan di lapangan. Penormalan pasokan air disebut akan segera terealisasi setelah pompa utama selesai diperbaiki dan distribusi jaringan kembali normal.

Namun, sebagian warga masih meragukan efektivitas langkah yang diambil. Mereka menilai permasalahan distribusi air sudah berlangsung berbulan-bulan tanpa solusi yang tuntas.

Kondisi ini mulai terjadi saat banjir melanda Bantaeng pada beberapa waktu lalu. Gangguan itu membuat jaringan pipa rusak, sehingga distribusi air semakin tersendat dan pemulihannya berjalan lambat.

Hingga kini, PDAM Bantaeng belum merinci kapan distribusi air akan kembali normal sepenuhnya. Perusahaan hanya menegaskan perbaikan pompa dan jaringan terus berjalan, serta meminta masyarakat mengikuti panduan resmi terkait suplai air sementara.

Sejumlah pelanggan menyebut, informasi resmi yang diberikan PDAM melalui media sosial cukup membantu, tetapi tetap tidak mengurangi beban warga yang harus mencari air setiap hari.

Mereka berharap penjelasan yang disampaikan manajemen tidak sekadar janji, melainkan benar-benar diikuti langkah nyata yang berkelanjutan.

Publik menilai, penjelasan resmi tidak cukup jika tidak diikuti perbaikan nyata yang dirasakan pelanggan di lapangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup