Panduan Lengkap Investasi Syariah, Kenali Produk dan Risiko yang Perlu Dicermati

Ilustrasi investasi syariah. (Google)

POJOKSULSEL.com – Investasi syariah terus menunjukkan perkembangan pesat di Indonesia dan kini menjadi salah satu alternatif bagi masyarakat. Produk keuangan ini dijalankan berdasarkan prinsip Islam yang menekankan keadilan, transparansi, serta menolak praktik riba, perjudian, dan perdagangan barang yang diharamkan.

Instrumen investasi syariah yang tersedia cukup beragam. Saham syariah hanya berasal dari perusahaan yang tercatat dalam Daftar Efek Syariah (DES) yang secara rutin diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Bursa Efek Indonesia (BEI).

Selain saham, ada pula reksa dana syariah yang dikelola sesuai kaidah Islam dan memberi peluang diversifikasi portofolio. Sukuk dan obligasi syariah juga menjadi pilihan banyak investor, terutama mereka yang berorientasi jangka panjang karena menawarkan pola pengelolaan yang relatif stabil.

Tak hanya di pasar modal, emas dan properti juga termasuk dalam kategori investasi syariah. Emas bisa dimiliki dalam bentuk fisik maupun digital, sementara properti syariah merujuk pada aset yang dikelola dengan prinsip halal.

Namun, seperti halnya produk investasi lain, setiap instrumen syariah memiliki risiko berbeda. Saham syariah cenderung fluktuatif mengikuti pergerakan pasar.

Reksa dana sangat bergantung pada kinerja portofolionya. Sukuk dan obligasi syariah berpotensi menghadapi tantangan likuiditas. Sementara itu, emas dan properti dipengaruhi oleh harga serta kebutuhan modal.

Dengan variasi instrumen yang ada, masyarakat dapat menyesuaikan pilihan investasi syariah sesuai kebutuhan dan tingkat risiko yang siap ditanggung. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup