Sejarah Baru di Sulsel? 6 Kabupaten Bersatu Bentuk Provinsi Bugis Timur!
Pojoksulsel.com Makassar — Kabar mengejutkan datang dari Sulawesi Selatan (Sulsel). Enam kabupaten di provinsi ini dikabarkan akan memisahkan diri dan membentuk provinsi baru bernama Bugis Timur.
Wacana pemekaran wilayah ini sontak membuat publik bertanya-tanya.
Provinsi Bugis Timur yang diusulkan akan memiliki luas wilayah sekitar 13.000 kilometer persegi. Luas ini hampir setara dengan provinsi tetangga, Sulawesi Tenggara (Sultra), yang memiliki luas 15.069 km².
Jika rencana ini benar-benar terealisasi, maka Bugis Timur akan menjadi provinsi baru pertama yang dimekarkan dari Sulsel sejak tahun 1964.
Enam Kabupaten Siap Bergabung
Berdasarkan dokumen usulan yang diperoleh Sulseltimes.com dari Kementerian Dalam Negeri, enam kabupaten yang akan bergabung dengan Provinsi Bugis Timur adalah:
- Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap): Dikenal sebagai sentra pertanian padi terbesar di Sulsel.
- Kabupaten Wajo: Merupakan pusat budaya Bugis dengan Pelabuhan Belawa yang strategis.
- Kabupaten Soppeng: Terkenal sebagai penghasil susu sapi terkemuka di Indonesia Timur.
- Kabupaten Bone: Wilayah terluas dengan potensi tambang marmer.
- Kabupaten Sinjai: Memiliki kawasan pesisir dengan pelabuhan yang menghubungkan ke Maluku.
- Kabupaten Bulukumba: Dikenal sebagai “Butta Panrita Lopi” atau negeri pembuat kapal phinisi.
Proses Pemekaran yang Panjang
Koordinator Tim Percepatan Pemekaran Bugis Timur, Dr. Andi Baso Amir, menjelaskan bahwa usulan ini masih dalam tahap studi kelayakan.
“Pemekaran harus memenuhi syarat teknis, seperti ketersediaan infrastruktur dan kesiapan anggaran. Kami targetkan 2025 bisa diajukan ke DPR RI,” ujarnya.
Proses pemekaran ini akan mengikuti ketentuan yang tertuang dalam UU No. 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Artinya, pemekaran ini membutuhkan persetujuan dari DPRD Sulsel, rekomendasi dari gubernur, dan keputusan dari presiden.
Hingga berita ini diturunkan, Penjabat Gubernur Sulsel belum memberikan pernyataan resmi terkait wacana pemekaran ini.
Pro dan Kontra Pemekaran
Wacana pembentukan Provinsi Bugis Timur ini menuai berbagai reaksi. Ketua KADIN Sulsel, Muhammad Yusuf, menyatakan optimismenya bahwa pemekaran ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Pembangunan pelabuhan di Bone dan Sinjai bisa lebih fokus jika dikelola oleh provinsi baru,” katanya.
Namun, ada juga yang kekhawatiran. Pengamat kebijakan publik Universitas Hasanuddin, Prof. Aminuddin Salle, mengingatkan akan risiko pemekaran yang dapat membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Pemekaran seringkali malah membebani APBN jika daerah otonom belum mandiri. Perlu kajian yang mendalam,” tuturnya.
Apakah Bugis Timur akan benar-benar terbentuk?
Jawabannya masih belum pasti.
Prosesnya masih panjang dan membutuhkan banyak kajian serta persetujuan dari berbagai pihak.
Namun, satu hal yang pasti, wacana pemekaran ini telah menjadi topik hangat yang menarik perhatian banyak pihak di Sulawesi Selatan.
Leave a Reply Cancel reply