201 Ribu Warga Pangkep Masuk Kategori Miskin
Pangkep, PojokSulsel.com – Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) mengungkap potret kemiskinan di Kabupaten Pangkep. Dari total 364.990 jiwa yang tercatat, lebih dari separuh atau sekitar 201.851 jiwa masuk dalam kategori miskin ekstrem, miskin, dan rentan miskin.
Kepala Dinas Sosial Pangkep, Asykur Abu Bakar, menjelaskan jumlah tersebut terbagi dalam desil 1 hingga desil 5.
“Desil 1 jumlahnya 43.993 jiwa, desil 2 sebanyak 46.155 jiwa, desil 3 ada 41.982 jiwa, desil 4 sekitar 36.223 jiwa, dan desil 5 mencapai 33.498 jiwa,” ujarnya, Rabu 10 September 2025.
Menurut Asykur, desil 1 dan 2 termasuk kategori miskin ekstrem, yakni warga yang sama sekali tidak memiliki penghasilan tetap.
“Mereka adalah keluarga yang hidup dari belas kasih orang lain. Ada yang tidak punya rumah, tinggal di tanah orang, bahkan tidak punya penghasilan. Makan kalau diberi tetangga,” ungkapnya.
Sementara itu, desil 3 hingga 5 digolongkan sebagai miskin dan rentan miskin.
“Mereka punya rumah, tapi penghasilan tidak cukup. Hidupnya mengandalkan pekerjaan serabutan. Kondisi ini membuat mereka tetap sangat bergantung pada bantuan sosial,” kata Asykur.
DTSEN, lanjutnya, menjadi acuan utama pemerintah dalam penyaluran berbagai bantuan sosial, mulai dari Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), hingga bansos pendidikan.
“Dengan data ini, pemerintah bisa memastikan yang menerima bansos memang keluarga miskin, bukan orang mampu,” tegasnya.
Adapun warga yang masuk desil 6 hingga 10 dikategorikan menengah ke atas, terdiri dari pekerja formal, pegawai, hingga pengusaha.
“Mereka tidak masuk dalam daftar penerima bansos. Jadi bansos benar-benar menyasar yang miskin,” jelas Asykur.
Ia menambahkan, tingginya angka kemiskinan di Pangkep menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah daerah.
“Lebih dari 200 ribu jiwa ini bukan angka kecil. Mereka membutuhkan intervensi nyata, bukan hanya bansos, tapi juga program pemberdayaan agar bisa keluar dari jerat kemiskinan,” tandasnya. (*)
