Pasang Iklan Pojok Sulsel

Danny Pomanto Pelajari Teknologi Dekarbonisasi di Jepang untuk Transformasi Kota Makassar

Pojoksulsel.com Osaka — Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto, yang akrab disapa Danny Pomanto, melakukan kunjungan kerja ke tiga fasilitas teknologi dekarbonisasi terkemuka di Osaka, Jepang, Jumat (24/01).

Kunjungan ini menjadi bagian dari upayanya untuk mempelajari inovasi mutakhir dalam pengurangan emisi karbon demi mewujudkan Kota Makassar yang lebih ramah lingkungan.

Dalam kunjungannya, Danny mempelajari teknologi Metanasi, sebuah inovasi yang mampu menyintesis e-metana dari hidrogen dan karbon dioksida (CO2).

E-metana dianggap sebagai bahan bakar netral karbon, karena jumlah CO2 yang digunakan dalam proses produksinya setara dengan emisi yang dihasilkan dari pembakarannya.

Teknologi ini dapat memanfaatkan infrastruktur gas kota yang sudah ada, menjadikannya solusi relevan bagi banyak kota, termasuk Makassar.

“Metanasi merupakan teknologi penting untuk mencapai netralitas karbon karena dapat memanfaatkan infrastruktur gas kota yang sudah ada. Teknologi ini sangat relevan untuk diterapkan di berbagai wilayah, termasuk di Makassar,” ujar Danny Pomanto.

Danny dan timnya mengunjungi tiga fasilitas utama di Osaka, yakni Metanasi SOEC, Fasilitas Biometanasi, dan Fasilitas Metanasi Sabatier.

Di setiap lokasi, ia mendapatkan wawasan mengenai bagaimana teknologi ini dapat berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca dan berfungsi sebagai pengganti bahan bakar fosil.

“Kami banyak belajar dari teknologi Jepang ini. Di Makassar, kami juga sedang gencar mengembangkan program Low Carbon City untuk mendukung penyelamatan lingkungan secara berkelanjutan,” tambah Danny.

Danny memaparkan bahwa Makassar telah merancang empat rencana aksi utama dalam program Low Carbon City, yaitu:

  1. Revisi penataan ruang: Fokus pada pengelolaan lingkungan yang lebih baik melalui kebijakan tata ruang yang mendukung keberlanjutan.
  2. Penerapan teknologi hijau: Mengintegrasikan teknologi ramah lingkungan di berbagai sektor seperti energi, transportasi, air, industri, dan pengelolaan limbah.
  3. Gerakan dekarbonisasi dan oksigenasi: Mendorong penanaman pohon, konservasi bakau, dan pengembangbiakan karang sebagai upaya konkret meningkatkan kualitas lingkungan.
  4. Perubahan perilaku sosial: Mengedukasi masyarakat melalui mitigasi sosial, adaptasi berbasis komunitas, dan pelibatan publik dalam program lingkungan.

Selain kunjungan ke fasilitas teknologi, Danny juga menjadi pembicara dalam seminar internasional bertajuk “On City to City Collaboration for Zero Carbon Society 2025”, yang diadakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup Jepang.

Dalam seminar tersebut, ia mempresentasikan visi Kota Makassar sebagai kota rendah karbon dan peran strategisnya dalam perlindungan lingkungan global.

“Kota Makassar memiliki komitmen besar untuk mengambil langkah awal dalam menciptakan lingkungan rendah karbon. Dengan posisi strategis Makassar yang berada di tepi laut dan dikelilingi sungai besar, upaya ini menjadi sangat penting,” tegasnya.

Danny berharap bahwa teknologi dan pelajaran yang diperoleh dari Jepang dapat diterapkan di Makassar untuk mempercepat transformasi kota menuju keberlanjutan.

Ia juga menegaskan bahwa langkah-langkah dekarbonisasi ini tidak hanya penting bagi Makassar, tetapi juga sebagai kontribusi Indonesia dalam mengatasi tantangan lingkungan global.

“Kami optimistis, dengan memanfaatkan teknologi seperti ini, Makassar dapat menjadi kota percontohan di Indonesia dalam menciptakan lingkungan yang rendah karbon,” pungkasnya.

Kunjungan Danny ke Jepang menjadi tonggak penting dalam perjalanan Kota Makassar menuju keberlanjutan, sekaligus menunjukkan komitmen kuat dalam menjawab tantangan perubahan iklim melalui inovasi teknologi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tutup
Pasang Iklan Pojok Sulsel